Langsung ke konten utama

Siapakah Minimalist Sejati ?

                             Review Buku Good Bye, Things


                                                        Hidup Minimalis ala Orang Jepang


                                                                                    Karya Fumio Sasaki


        Hidup minimalis sering menjadi perbincangan di banyak kalangan. Salah satu alasannya adalah dampak yang bisa didapatkan cukup banyak. Salah satnya membuat kita fokus untuk menikmati hidup. Namun, sayangnya memulai untuk menjalani hidup minimalis tak semudah kelihatannya. Salah satu orang Jepang Fumio Sasaki menerbitkan sebuah buku yang membantu kita memulai hidup minimalis ini.


Tentang Buku


        Buku Goodbye Things Hidup Minimalis Ala Orang Jepang ini diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Umum Jakarta. Buku ini sudah dicetak sebanyak 10 kali hingga bulan November 2020 dengan status Mega Bestseller. Buku ini terdiri dari 5 buah bab dengan 242 halaman.  Di halaman pertama, kita akan diperlihatkan foto-foto ruangan sebelum dan sesudah  penulis menjadi seorang minimalis. Sedangkan halaman berikutnya membahas mengenai 5 bab cara memulai hidup minimalis.

Pada Bab 1, kita akan dijelaskan definisi dari minimalis dan maknanya. 

Pada Bab 2, kita akan dijelaskan mengapa kita sebagai manusia suka untuk mengumpulkan barang-barang.

Pada Bab 3, kita akan dijelaskan bagaiaman aturan dasar dan teknik untuk mengurangi barang yang kita punya.

Pada Bab 4, Penulis akan menceritakan perubahan yang dialami penulis secara pribadi dalam proses mengurangi barang kepemilikan.

Dan pada Bab 5 (terakhir), penulis akan menceritakan perasaan setelah menjadi seorang minimalis.

                                                            


Review Buku


        Buku Goodbye Things Hidup Minimalis Ala Orang Jepang merupakan buku yang menarik. Berdasarkan halaman dan isi, buku ini tidak terlalu tebal dan isinya pun cukup ringkas dan mudah dipahami. Buku ini menceritakan pengalaman sebagai seorang yang suka mengumpulkan barang-barang (seperti manusia pada umumnya) menjadi seseorang yang bergaya hidup minimalis. Dengan pengalamannya sendiri, penulis tahu bagaimana untuk memahami dan memberikan masukan ataupun input kepada orang-orang yang ingin merubah hidupnya sebagai seorang yang minimalis. Termasuk saya. Setiap bab memiliki point point penting yang dijelaskan dengan lugas. Kalimat yang menjadi favorit saya dalam buku ini adalah 


"Minimalisme adalah metode bagi tiap orang untuk mengenali hal-hal apa yang sungguh-sungguh penting baginya. Agar kita bisa sepenuhnya menghargai hal-hal yang memang berharga bagi kita"


       Dari kutipan ini saya belajar bahwa, memiliki barang yang banyak membuat kita tidak mengetahui barang mana yang berharga bagi diri kita, sehingga semua yang berharga bagi kita hanya berdasarkan keinginan semata. Sedangkan keinginan manusia itu tidak pernah ada habisnya. Termasuk memiliki barang yang banyak pun, kita masih ingin membeli lebih. Padahal kita tidak membutuhkannya.

 

"Semua orang ingin bahagia. Tapi, mencoba membeli kebahagiaan hanya membuat kita senang untuk sementara waktu. Kemudian tersesat saat hendak menemukan kebahgaiaan sejati"


        Saat kita membeli dan memiliki barang barang, kita sering lupa bahwa kita memiliki tanggung jawab untuk merawat barang tersebut dan perlu menyiapkan sebagian ruang untuk menyimpannya. Semakin lama ruangan kita penuh dengan barang-barang tersebut. Dampaknya, ruang gerak kita akan terbatas dan kita perlu menghabiskan banyak waktu untuk membersihkannya. Sehingga,  mempengaruhi kita untuk menikmati hidup. 

        Buku ini cocok untuk kamu yang ingin memulai hidup minimalis dan membuka perspektif baru tentang kehidupan. Kita tidak perlu memiliki banyak barang untuk menjadi bahagia kok. Dengan memiliki sedikit barang, kita akan fokus dengan apa yang berharga untuk kita, sehingga kita bisa menikmati hidup dengan lebih baik. 

Komentar